Lokasi
|
SMK
Negeri 2 Wonosari |
Lingkup
Pendidikan |
Sekolah
Menengah Kejuruan |
Tujuan
yang ingin dicapai |
Meningkatkan
motivasi belajar dan kemampuan literasi peserta didik pada
materi klasifikasi materi Dengan menggunakan model Problem Based Learning
dengan metode diskusi dan praktikum dengan berbantuan bahan ajar elektronik
dan media padlet pada peserta didik kelas X TE SMK Negeri 2 Wonosari |
Penulis
|
Puput
Tri Ambarwati |
Tanggal
|
27
Oktober 2022 |
Situasi: Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. |
Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah: Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini
adalah: a. Motivasi belajar peserta didik masih rendahPeserta didik menganggap materi kimia SMK kurang bermanfaat dalam jurusannya
b. Kemampuan
literasi peserta didik rendah
Praktik
pembelajaran ini penting dibagikan Menurut saya praktik ini penting dibagikan karena banyak
guru yang mengalami permasalahan yang sama seperti yang saya alami. Selain
bisa memotivasi saya sendiri, diharapkan praktik ini juga dapat menjadi
referensi dan inspirasi bagi rekan guru lainnya yang mengalami permasalahan
seperti ini. Peran
dan tanggung jawab saya dalam praktik ini Saya sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk
melakukan proses pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan model,
metode, media pembelajaran yang sesuai dan inovatif sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan dan hasil belajar
peserta didik dapat maksimal. |
Tantangan : Apa
saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat, |
Tantangan
untuk mencapai tujuan:
Pihak
yang terlibat dalam praktik ini: 1.
Saya sendiri sebagai guru
kimia (Projek IPAS) 2. Dosen
dan guru pamong yang selalu memberikan saran dan masukan dalam menghadapi
permsalahan dan tantangan- tersebut sehingga penulis dapat merancang,
melaksanakan, dan mengevalusi kegiatan pembelajaran/aksi ini 3. Kepala
sekolah yang telah memberikan izin dan dorongan motivasi untuk mengikuti
seluruh kegiatan PPG ini disamping kewajiban dalam mengajar 4. Rekan
sejawat, baik rekan PPG dan rekan guru di sekolah yang membantu dalam
mendukung proses praktik ini 5. Peserta
didik kelas X TE yang menjadi objek dalam menentukan masalah sampai ke
menyelesaikan masalah. 6.
Kameramen yang membantu
mengambil video praktik ini |
Aksi : Langkah-langkah
apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini |
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapai
tantangan tersebut: 1.
Pemilihan
Media Pembelajaran a. Strategi
yang dilakukan yaitu dengan menentukan media pembelajaran yang disesuaikan
pada karakter materi pembelajaran dan karakter peserta didiknya. Selain itu
guru juga memilih media yang disesuaikan dengan kemampuan dan sarana yang
dimiliki peserta didik. Media yang
digunakan pada praktik ini adalah berbasis TPACK yaitu padlet. Di dalam
padlet ini sudah membuat bahan ajar dengan anyflip, LKPD, asesmen
dengan quizizz, refleksi, dan sarana diskusi, dan lab virtual
Phet Corolado. Kemudian untuk memperjelas proses pembelajaran juga digunakan
power point dan video. b. Proses
pembuatan media dimulai dimulai dari mempelajari materi yang akan dibuat
medianya dan merancang topik-topik yang akan ditampilkan di padlet. Kemudian
guru menyiapkan bahan yang diperlukan, seperti membuat bahan ajar, power
point berbantuan canva, LKPD, asesmen yang kemudian diunggah dalam anyflip
maupun quizizz. Jika bahan semua sudah siap, kemudian memasukkan link
anyflip, quizizz, Phet Corolado, video dalam Padlet. c. Sumber
daya yang diperlukan dalam membuat media pembelajaran ini antara lain
pengetahuan guru dalam menggunakan berbagai aplikasi/website tersebut,
laptop, dan jaringan internet. 2.
Pemilihan
Metode Pembelajaran yang Variatif a. Strategi
yang digunakan dalam pemilihan metode pembelajaran ini adalah disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materinya. Metode yang
digunakan yaitu: ceramah, diskusi tanya jawab, praktikum sederhana,
presentasi, dan penugasan. Berbagai metode yang dipilih diharapkan dapat
mengaktifkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik. b. Proses
pemilihan metode ini yaitu guru mempelajari jenis-jenis metode pembelajaran,
kemudian memahami karakteristik peserta didik dengan melihat gaya belajar dan
kemampuan awal peserta didik. Dimana peserta didik SMK lebih cenderung
menyukai praktik. Setelah itu melihat karakteristik materi klasifikasi materi c. Sumber
daya yang diperlukan dalam pemilihan metode pembelajaran ini diantaranya
pemahaman guru terkait berbagai metode pembelajaran dan pemahaman terkait isi
materi. 3.
Pemilihan
Model Pembelajaran a. Strategi
yang digunakan dalam pemilihan model pembelajaran ini adalah disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materinya. Selain itu
juga memilih model yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
literasi peserta didik. Model pembelajaran yang dipilih pada praktik ini
adalah Problem Based Learning (PBL) yang terdiri dari 5 fase: 1) Mengorientasikan
peserta didik pada masalah - Peserta
didik diajak membuka padlet - Peserta
didik diberikan video pembuatan krecek - Peserta
didik diarahkan membuat pertanyaan yang dikaitkan dengan klasifikasi materi 2) Mengorganisasikan
peserta didik Guru membagi peserta didik dalam kelompok dan menjelaskan cara pengerjaan LKPD 3) Membimbing
penyelidikan - Peserta
didik mengerjakan LKPD dengan diskusi kelompok dan studi literatur (Phet
colorado, anyflip dari guru, dan sumber referensi lain) - Peserta
didik melakukan praktikum sederhana membedakan jenis campuran - Guru
membimbing dan memantau jalannya penyelidikan 4) Mengembangkan
dan menyajikan karya
- Setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan hasil praktikumnya - Kelompok
lain memberikan tanggapan 5) Menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah - Guru
mengkonfirmasi hasil penyelidikan dan presentasi peserta didik - Guru
memberikan penguatan materi b. Proses
Pemilihan model pembelajaran yaitu guru mempelajari jenis-jenis model
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta
didik, kemudian memahami karakteristik peserta didik dengan melihat gaya
belajar dan kemampuan awal peserta didik. Setelah itu melihat karakteristik
materi klasifikasi materi c. Sumber
daya yang diperlukan yaitu pemahaman terkait model Problem Based Learning dan
pemahaman terkait materi. 4. Meningkatkan
Motivasi a. Strategi
yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah
memilih berbagai metode yang dapat mengaktifkan peserta didik seperti diskusi
tanya jawab, praktikum, presentasi. Tahapan metode ini kemudian dijabarkan
secara rinci pada modul ajar b. Proses
pengembangan Modul Ajar ini yaitu guru menentukan tahapan apa yang akan
dilakukan dalam pembelajaran yang dapat membuat peserta didik lebih aktif c. Sumber
daya yang diperlukan diantaranya pemahaman/kompetensi guru dalam pembuatan
modul ajar dan juga kreatifitas merancang kegiatan yang membuat peserta didik
lebih aktif dalam proses pembelajaran. 5. Meningkatkan
Kemampuan Literasi a. Strategi
yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik yaitu
dengan memperbanyak aktivitas literasi dalam pembelajaran yaitu dengan
mengurangi porsi ceramah dan membuat bahan ajar yang kontekstual sehingga peserta
didik lebih tertarik untuk membaca. Bahan ajar elektronik kontekstual
dipilih karena dapat dibaca dimana saja. Aktivitas membaca dan studi
literatur dalam proses pembelajaran ini akan membuat kemampuan literasi peserta
didik jangka panjang karena peserta didik mendapatkan pengetahuannya sendiri
bukan hanya dari guru. b. Proses
Pemilihan bahan ajar elektronik diawali dengan memahami isi materi dan
mencari kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. dari kumpulan materi tersebut
dibuat bahan ajar yang menarik dengan bantuan canva dan diunggah pada anyflip
yang nantinya dapat dibaca peserta didik dimana saja. c. Sumber
daya yang diperlukan yaitu pengetahuan materi dan hubungannya dalam kehidupan
sehari-hari. selain itu juga kemampuan menggunakan anyflip. Sumber daya dan materi yang dibutuhkan: Pada pelaksanaan praktik ini diperlukan berbagai
sarana prasarana yang mendukung diantaranya HP, Laptop, LCD proyektor,
speaker, jaringan internet, dna alat bahan praktikum klasifikasi materi serta
dukungan dari seluruh pihak terkait. |
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana
dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut |
Dampak dari aksi dan
langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa hal berikut:
Respon orang lain
terhadap aksi:
Faktor Keberhasilan: Faktor keberhasilan pada pembelajaran ini sangat
ditentukan oleh penguasaan guru terhadap model, metode, media,
langkah-langkah modul ajar yang sudah dibuat. Selain itu juga ditentukan oleh
kemampuan guru dalam mengelola kelas. Pembelajaran Keseluruhan Proses: Pembelajaran yang dapat diambil dari proses dan
tahapan yang sudah dilakukan guru yaitu sebagai guru sudah seharusnya terus
belajar dan berbenah diri untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan
inovatif dengan memilih model, metode, dan media pembelajaran yang sesuai. |
Amazing Experience with Chemistry
Selasa, 06 Desember 2022
Best Practice
Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Sebelum membaca best practice yang saya buat, kalian dapat menonton video aksi 2 di bawah ini.
Berikut adalah cerita praktik baik saya selama PPL pada PPG dalam jabatan kategori 2 Tahun 2022. Semoga memberikan manfaat.
Untuk mendowload file utuhnya, klik link berikut: file best practice
Rabu, 15 Juli 2020
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan merupakan sifat yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut dan tidak bergantung dari sifat zat terlaru. Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Sifat koligatif larutan dibagi menjadi sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit.
untuk lebih jelasnya, silakan tonton video ini https://www.youtube.com/watch?v=eoOxhj75OHs&t=74s
Semoga bermanfaat.
untuk lebih jelasnya, silakan tonton video ini https://www.youtube.com/watch?v=eoOxhj75OHs&t=74s
Semoga bermanfaat.
Sabtu, 11 Juli 2020
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan penyerapan kalor/panas
dari lingkungan. Contohnya pada reaksi antara barium oksida dan ammonium
klorida kalau kita pegang wadah akan terasa dingin, karena adanya aliran kalor
dari lingkungan ke sistem.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan pelepasan energi/panas
ke lingkungan. Contohnya pada reaksi antara soda api (NaOH) dan asam lambung
(HCl), kalau kita pegang wadah reaksinya akan terasa panas.
Untuk lebih jelasnya, silakan pahami rangkuman di bawah ini.
FAKTOR LAJU REAKSI
Pengalaman menunjukkan
bahwa serpihan kayu terbakar lebih cepat daripada balok kayu. Hal ini berarti
bahwa reaksi yang sama dapat berlangsung dengan kelajuan yang berbeda,
bergantung pada keadaan zat pereaksi. Dalam materi ini akan dibahas factor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai
tentang peristiwa yang menerapkan prinsip faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi antara lain:
1.
Makanan yang disimpan dalam kulkas dapat
bertahan lebih lama
2.
Bahan makanan yang dipotong-potong
matang lebih cepat
3.
Mencuci dengan detergen yang lebih
banyak membuat pakaian lebih bersih
4. Pembakaran zat makanan dalam tubuh
dapat berlangsung pada suhu tubuh yang relative rendah, sedangkan di laboratorium
pembakaran serupa hanya dapat berlangsung pada suhu yang jauh lebih tinggi.
Pengetahuan tentang hal ini
memungkinkan kita dapat mengendalikan laju reaksi, yaitu melambatkan reaksi
yang merugikan dan menambah laju reaksi yang menguntungkan. Nah, apa saja yang mempengaruhi laju reaksi, silakan lihat gambar di bawah ini.
Sekarang, yuk uji pemahananmu di link berikut:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSf6LFXJ9Ar9qCpgOmLvAnwLUBPM5chRWJCrRluXBmqRiCmT_A/viewform?usp=sf_link
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSf6LFXJ9Ar9qCpgOmLvAnwLUBPM5chRWJCrRluXBmqRiCmT_A/viewform?usp=sf_link
MINYAK BUMI
Untuk melihat seberapa paham kamu setelah membaca materi ini, kerjakan link berikut:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfzCxnQCBmQVG2CcSQbroLnc4ndbooWrVQ18egmuKImnrKLJA/viewform?usp=sf_link
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfzCxnQCBmQVG2CcSQbroLnc4ndbooWrVQ18egmuKImnrKLJA/viewform?usp=sf_link
Minyak bumi merupakan komoditi hasil tambang yang
sangat besar peranannya dalam perekonomian Indonesia. Minyak bumi merupakan
campuran dari berbagai senyawa. Penyusun utama minyak bumi adalah hidrokarbon,
terutama alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatis. Penampakan fisik minyak
bumi sangat beragam, tergantung dari komposisinya.
Pada umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari
sumur pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau cokelat gelap, meskipun ada
juga minyak bumi yang berwarna kekuningan, kemerahan, atau kehijauan. Minyak
hasil pengeboran ini disebut minyak mentah (crude
oil). Komposisi penyusun minyak bumi selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Jenis Senyawa
|
Jumlah
(Persentase)
|
Contoh
|
Hidrokarbon
|
90
– 99 %
|
Alkana,
sikloalkana, dan aromatis
|
Senyawa
belerang
|
0,1
– 7 %
|
Tioalkana
(R – S – R)
Alkanatiol
(R – S – H)
|
Senyawa
nitrogen
|
0,01
– 0,9 %
|
Pirol
(C4H5N)
|
Senyawa
oksigen
|
0,01
– 0,4 %
|
Asam
Karboksilat
|
Organologam
|
Sangat
kecil
|
Senyawa
logam nikel
|
Proses Terjadinya
Minyak Bumi
Salah satu teori terjadinya minyak bumi adalah teori
“dupleks”. Menurut teori ini, minyak bumi terbentuk dari penguraian
senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme
jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan
hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama
jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan
dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks
dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini
berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu
yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan
pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi
minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak
bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik
mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam
perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun
berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur
dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi
batuan dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi
secara alami akan mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur
menjadi panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental
yang pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan
akan semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan
berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan
dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak,
minyak yang terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang
terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh
karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan
dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila
gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau
batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh
karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari
bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat
terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah
dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya
berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak
bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi.
Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara
komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran.
Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan
minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi
geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber.
Berikut adalah proses pembentukan minyak
bumi beserta gambar ilustrasi:
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis
2. Setelah
ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan
membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang
mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan
hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan
karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya
tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon
ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak
mungkin dimasak.
3. Batuan induk akan terkubur di bawah
batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan
ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk
adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu
pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang
berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki
oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan
terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan
bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius.
Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100
derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun
dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan
memasak karbon yang ada menjadi gas.
4. Karbon terkena panas dan bereaksi
dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk
yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik
minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah
berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari
air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi
yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas.
Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok
terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak mentah (crude
oil) tidak dapat langsung digunakan. Agar dapat dimanfaatkan, maka minyak
bumi harus mengalami proses pengolahan dahulu. Pengolahan minyak bumi dilakukan
pada kilang minyak melalui dua tahap. Pengolahan tahap pertama (primary processing) dilakukan dengan
cara distilasi bertingkat dan pengolahan tahap kedua (secondary processing) dilakukan dengan berbagai cara.
Pengolahan tahap pertama
Pengolahan tahap pertama
Pengolahan tahap pertama dilakukan dengan distilasi
bertingkat, yaitu proses distilasi berulang-ulang sehinggadidapatkan berbagai
macam hasil berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasil pada proses distilasi bertingkat
ini meliputi dapat dilihat pada gambar skema berikut.
1.
Fraksi pertama
menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal dengan nama
elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas).
LPG digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan mobil BBG atau diolah lebih
lanjut menjadi bahan kimia lainnya.
2.
Fraksi kedua disebut
nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan tetapi diolah lebih
lanjut pada tahap kedua menjadi bensin (premium) atau bahan petrokimia yang
lain. Nafta sering disebut bensin berat.
3.
Fraksi ketiga atau
fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak tanah) dan avtur
(bahan bakart pesawat jet).
4.
Fraksi keempat sering
disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
5.
Fraksi kelima disebut
juga minyak berat dan diolah menjadi minyak pelumas
6.
Residu yang berisi
hidrokarbon rantai panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua
menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan parafin.
Pengolahan tahap kedua
Pada pengolahan tahap kedua, dilakukan berbagai
proses lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses
tersebut meliputi:
1. Perengkahan
(cracking)
Pada
proses ini, dilakukan perubahan struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang
meliputi: pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan gugus alkil), polimerisasi
(penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan isomerisasi
(perubahan isomer).
2. Proses
ekstraksi
Pembersihan
produk dengan menggunakan pelarut sehingga didapatkan hasil yang lebih banyak
dan mutu lebih baik.
3. Proses
kristalisasi
Proses
pemisahan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya. Misalnya, dari
pemurnian solar melalui proses pendinginan, penekanan, dan penyaringan akan
diperoleh produk sampingan lilin.
4. Pembersihan dari kontaminasi (treating)
4. Pembersihan dari kontaminasi (treating)
Pada
proses sebelumnya, sering terjadi kontaminasi (pengotoran). Kotoran ini harus
dibersihkan dengan cara menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau proses
hidrogenasi.
Hasil proses tahap kedua ini dapat dikelompokkan berdasarkan
titik didih dan jumlah atom karbon pembentuk rantai karbonnya.
Titik didih
|
Jumlah atom
karbon
|
Kegunaan
|
<
20 oC
|
C1
– C4
|
Bahan
bakar gas, dikenal sebagai LPG
Bahan
baku pembuatan berbagai produk petrokimia
|
20
– 60 oC
|
C5
– C6
|
Dikenal
sebagai petroleum eter, merupakan pelarut non-polar, digunakan sebagai cairan
pembersih
|
60
– 100 oC
|
C6
– C7
|
Ligrolin
atau nafta, pelarut non-polar, dan cairan pembersih
|
40
– 200 oC
|
C5
– C10
|
Bensin
sebagai bahan bakar minyak
|
175
– 325 oC
|
C12
– C18
|
Kerosin
(minyak tanah), avtur
|
250
– 400 oC
|
C12
ke atas
|
Solar,
minyak diesel
|
Zat
cair
|
C20
ke atas
|
Oli,
pelumas
|
Zat
padat
|
C20
ke atas
|
Lilin
parafin, aspal ter
|
BENSIN
Hasil pengolahan minyak bumi umumnya digunakan
sebagai bahan bakar. Bensin merupakan salah satu bahan bakar hasil pengolahan
minyak bumi yang penting. Saat ini ada beberapa jenis bensin yang beredar di
pasaran diantaranya premium, pertamax, dan pertamax plus.
Mutu bensin ditentukan oleh efektifitas
pembakarannya di dalam mesin. Bensin yang baik tidak menimbulkan ketukan (knocking) pada mesin. Ketukan pada mesin
terjadi bila bensin terbakar tidak pada saat yang tepat, sehingga akan
mengganggu gerakan piston pada mesin.
Angka yang digunakan untuk menunjukkan mutu bensin ini
disebut angka oktan atau bilangan oktana. Semakin tinggi angka oktan bensin,
semakin baik mutu bensin tersebut. Penentuan angka oktan suatu bahan bakar
dilakukan dengan pengujian di laboratorium, yaitu dengan membandingkan
efisiensi pembakarannya dengan bensin standar.
Bensin standar yang mengandung 100 % isooktana
diberi angka oktan 100, sedangkan yang mengandung 100% n-heptana diberi angka oktan 0. Jadi, bensin standar yang mempunyai
angka oktan 60 artinya mengandung 60% isooktana dan 40% n-heptana. Alkohol yang mempunyai angka oktan 112, bukan berarti
bahwa alkohol tersebut mengandung isooktana 112%. Akan tetapi, alkohol tersebut
mempunyai efisiensi pembakaran 12% di atas bensin standar yang berkadar
isooktana 100%. Jadi, jika suatu bahan bakar mempunyai angka oktan 80 berarti
mutu (kualitas) pembakarannya setara dengan bensin standar yang mengandung 80%
isooktana dan 20% n-heptana.
Bensin yang dihasilkan dari proses penyulingan
mempunyai angka oktan 70 – 80. Peningkatan angka oktan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya dengan menambahkan TEL (Tetra Ethyl Lead) dengan rumus kimia Pb(C2H5)4.
Cara ini efektif, tetapi timbal sisa pembakarannya dapat mengendap di mesin.
Oleh karena itu, perlu ditambahkan senyawa 1,2-dibroetana (C2H4Br2),
yang nanti akan mengikat timbal menjadi PbBr2 yang mudah menguap. Adanya
PbBr2 yang berasal dari bensin menimbulkan masalah pencemaran.
DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN
BAKAR FOSIL
Dalam beberapa dasawarsa
terakhir, telah disadari bahwa penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan masalah
pencemaran lingkungan khususnya pencemaran udara. Berikut ini akan kita bahas
beberapa aspek yang berkaitan dengan pencemaran udara akibat penggunaan bahan
bakar fosil.
Pada
suhu rendah, oksigen dan nitrogen tidak bereaksi. Akan tetapi, tingginya suhu
dalam mesin kendaraan dan pengaruh loncatan bunga api listrik dari busi,
membuat keduanya saling bereaksi. Setelah keluar dari knalpot kendaraan,
nitrogen monoksida kemudian bereaksi dengan udara (oksigen) membentuk nitrogen
dioksida.
Gas-gas yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor
banyak yang dapat menimbulkan kerugian, diantaranya adalah CO2, CO,
hidrokarbon, oksida nitrogen, dan oksida belerang.
a.
Karbon dioksida (CO2)
Sebenarnya, karbon dioksida tidak
berbahaya bagi manusia. Akan tetapi, karbon dioksida tergolong gas rumah kaca,
sehingga peningkatan kadar CO2 di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu
permukaan bumi (pemansan global). Pemanasan global dapat mempengaruhi iklim,
mencairkan es abadi di kutub dan berbagai rangkaian akibat lainnya.
b. Karbon
monoksida (CO)
Gas karbon monoksida tidak berwarna dan
tidak berbau, sehingga keberadaannya tidak segera diketahui. Gas itu bersifat
racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan, dan
paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan, CO bereaksi dengan
hemoglobin dalam darah membentuk COHb (karboksihemoglobin). Seperti kita
ketahui, hemoglobin ini seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi O2Hb
(oksihemoglobin) dan membawa oksigen yang diperlukan oleh sel-sel tubuh. Akan
tetapi, afinitas CO terhadap Hb sekitar 300 kali lebih besar daripada O2.
Bahkan Hb yang telah mengikat oksigen dapat diserang oleh CO. Jadi, CO
menghalangi fungsi vital Hb untuk membawa oksigen bagi tubuh.
Ambang batas CO di udara sebesar 20 ppm.
Udara dengan kadar CO lebih 100 ppm akan menimbulkan sakit kepala dan gangguan
pernafasan. Kadar yang lebih tinggi lagi dapat menimbulkan kematian.
c. Oksida
belerang (SO2 dan SO3)
Belerang dioksida apabila terhisap oleh
pernapasan akan bereaksi dengan air dalam saluran pernafasan dan membentuk asam
sulfit yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Apabila SO3 yang
terisap, maka yang terbentuk adalah asam sulfat dan asam ini lebih berbahaya.
Oksida belerang dapat pula larut dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.
d. Oksida
nitrogen (NO dan NO2)
Campuran NO dan NO2 sebagai
bahan pencemar biasa ditandai dengan lambag NOx. Ambang batas NOx
di udara adalah 0,05 ppm. NOx
di udara tidak beracun (secara langsung) pada manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan
bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut) atau smog (smoke and fog). Asbut menyebabkan berkurangnya jarak pandang,
iritasi pada mata dan saluran pernafasan, menjadikan tanaman layu, dan
menurunkan kualitas materi.
e. Partikel
timah hitam
Senyawa
timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan
terkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan menyebabkan sakit kepala, mudah
teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebat menyebabkan
kerusakan otak, ginjal, dan hati.
Langganan:
Postingan (Atom)
Best Practice
Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Sebelum membaca best pra...
-
Berapa pH darah dalam tubuh? pH darah dalam tubuh makhluk hidup selalu berkisar 7,4. Hal ini karena semua cairan tubuh merupa...
-
Yogurt berasal dari bahasa Turki yang artinya susu asam. Disebut demikian karena bahan dasar yogurt adalah susu yang difermentasi denga...
-
Larutan penyangga juga digunakan untuk industri makanan dan minuman ringan seperti yang sering digunakan adalah natrium asetat dan asa...