Sabtu, 07 Juni 2014

Pengamatan Burung di Pantai Trisik (Keberuntungan Menghampiriku)

               Minggu, 27 April 2014 merupakan kali pertama aku ikut pengamatan burung dengan tidak semua anggota kpb bionic ikut karena hanya 5 orang saja, yakni saya (Puput), Aghnan, Christianti, Prase, dan dipandu oleh Mas Kir. Ini juga kali pertama aku melakukan pengamatan burung pantai.
             Aku sangat berterima kasih kepada Chris karena telah mengajakku ikut dalam pengamatan kali ini walaupun pada saat itu aku tergesa-gesa karena baru saja bangun tidur. Kerenanya aku memiliki kesempatan untuk melakukan pengamatan di Trisik, yang katanya Mas Shaim/Kukuh (lupa) hampir semua burung pantai Jawa dan Bali dapat ditemui di pantai ini.
           Kami berangkat sekitar pukul 12.30 dan sampai sekitar pukul 14.00 dengan cuaca yang cukup panas. Perjalanan kami tempuh dengan sepeda motor, Chris dengan Mas Kir dan Aku dengan Prase. Ternyata di tengah perjalanan Aghnan menyusul dari Bantul.
               Dan akhirnya setelah satu setengah jam di atas sepeda motor kami sampai di Trisik, Bantul dengan disambut panasnya matahari. Pantai Trisik yang kami kunjungi bukanlah pantai untuk berwisata, karena disini sepi tak ada orang hanya disampingnya terdapat seperti tambak udang dan pohon cemara (kalo gak salah) sehingga memungkinkan burung untuk berada di sini.

             Langsung ke pointnya, yaitu pengamatan burung. Dalam perjalanan menuju pantai Trisik sekitar pukul 13.55 kami melihat beberapa burung di tengah hamparan sawah. Kami berhenti dan mulai mengamati menggunakan monokuler dan setelah diidentifikasi itu merupakan 2 ekor Bondol oto hitam (Lonthura ferruginosa) di tengah-tengah tanaman padi yang mulai menguning dengan ciri-ciri yang teramati kepala putih, leher dan tunggir hitam, sayap, perut, dan ekor  coklat serta paruh berwarna abu-abu.

             Kami melanjutkan perjalanan ke pantai di Trisik. Sampai di pantai Trisik kami disambut cuaca panas khas pantai yang sangat menyengat seakan membakar tubuh kami. Kamipun mulai pengamatan. Mulanya kami mulai pengamatan di sebelah timur (kalo gak salah) tapi tak mendapatkan apapun. Kemudian kami berpindah tempat ke sebelah yang lain. Di sinilah kami menemukan berbagai jenis burung. Sekitar pukul 14.22 kami menemukan 3 ekor burung Cabak Kota (Caprimulgus affinis) yang sedang beterbangan di sekitar pohon cemara dan pasir yang ditumbuhi tanaman berduri. Warnanya coklat belang putih. Ketika terbang terlihat bagian sayapnya terdapat warna putih.

               Sekitar pukul 14.30 Aghnan melihat 2 ekor burung yang sedang terbang di atas kita. Menurut Mas Kir itu merupakan jenis Cikalang namun kami belum berani memutuskan itu cikalang apa. Beberapa saat kemudian Mas Wahab datang dan setelah ditanyakan cikalang yang kami temui tadi merupakan jenis Cikalang Chrismas (Fregata andrewsi) betina dan Cikalang Kecil (Fregata ariel)  fase juvenil dengan ciri-ciri ukurang cukup besar ekor panjang yang menggunting, sayap hitam, dan badan berwarna putih. Pada cikalang kecil warna putih pada perut penuh dan lebih banyak daripada cikalang chrismas. Menurut Mas Kir dan mas Wahab kami beruntung bisa mendapatkan cikalang pada musim seperti ini karena biasanya cikalang hanya bisa ditemui pada musim migrasi dan itupun sulit.
               Pukul 14.33 kami melihat seekor cabak kota (Caprimulgus affinis) lagi yang sedang berdiam diri di pasir dekat pohon cemara (kalo gak salah sih). Apabila dilihat dari monokuler cabak tersebut wajahnya terlihat seperti kodok dengan mata mengantuk (habis begadang kali ya) dengan warna tubuh khasnya coklat putih dan ukurang lebih besar dari kutilang. Setelah itu kami menemukan banyak cabak kota yang sedang beterbangan di antara tanaman berduri sekitar pasir tersebut. Tampaknya itu merupakan tempat cabak kota hidup.
             Pukul 14.43 kami menemukan seekor apung tanah (Anthus novaeseelandiae) yang sedang hinggap di sebuah pohon mati dengan ciri-ciri kaki panjang, paruh bagian atas coklat, bawah kuning, warna sayap coklat belang kehitaman dengan ukuran lebih besar dari burung gereja.

          Pengamatan di Pantai Trisik kami akhiri sampai di sini. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan di Muara Kali Progo yang lokasinya tak jauh dari Pantai Trisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Best Practice

Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)  Sebelum membaca best pra...