Rabu, 08 Mei 2019

CUCI DARAH






Hemodialisis merupakan mesin pencuci darah untuk penderita gagal ginjal. Pada proses hemodialisis darah kotor dari pasien di lewatkan dalam pipa-pipa yang terbuat dari membrane semipermeabel. Pipa semipermeambel ini dialirkan cairan yang berfungsi sebagai pencuci (biasanya plasma darah) ion-ion dalam darah kotor akan terbawa aliran plasma darah..

Dengan melakukan cuci darah yang memanfaatkan prinsip dialisis koloid, senyawa beracun seperti urea dan keratin dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan. Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien.


Dialisis adalah proses perpindahan molekul terlarut dari suatu campuran larutan yang terjadi akibat difusi pada membrane semi-permeabel. Molekul terlarut yang oke berukuran lebih kecil dari pori-pori membran tersebut dapat keluar, sedangkan molekul lainnya yang lebih besar akan tertahan di dalam kantung membran. Selulosa adalah salah satu jenis materi penyusun membran dialisis yang cukup umum dipakai karena bersifat inert untuk berbagai jenis senyawa atau molekul yang akan dipisahkan. Laju difusi ditentukan oleh beberapa kondisi: 


Konsentrasi molekul pelarut yang akan keluar dari kantung dialisis. Jika konsentrasi molekul terlarut di lingkungan lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di dalam kantung dialisis maka laju difusi akan semakin cepat.

Luas permukaan kantung dialisis. Semakin luas permukaan membran yang digunakan maka laju difusi akan semakin cepat.

Volume pelarut. Jika rasio luas permukaan membran dengan volume pelarut besar maka laju difusi akan berlangsung dengan cepat karena molekul terlarut dapat berdifusi dalam jarak yang dekat.

 
SIFAT-SIFAT KOLOID

1.        Efek Tyndall
Efek Tyndal merupakan terhamburnya cahaya oleh koloid karena ukuran partikel koloid relative besar.
Contoh:
-          Sorot lampu mobil di malam hari
-          Sinar matahari melalui celah di pagi hari
-          Warna jingga saat sore hari


2.        Gerak Brown
Gerak Brown merupakan gerak acak (zig-zag) dari partikel koloid karena adanya tumbukan dari pendispersi dan partikel terdispersi.
3.        Adsorpsi
Adsorpsi merupakan penyerapan muatan oleh permukaan partikel koloid.
Kemampuan menarik ini dikarenakan egangan permukaan koloid yang cukup tinggi sehingga jika ada partikel yang menempel akan cenderung dipertahankan pada permukaannya.
Jika kolid mengadsorpsi ion positif, maka koloid menjadi positif.
Contoh:
-          Pemutihan gula pasir
-          Obat norit
-          Deodorant
4.        Elektroforesis
Elektroforesis merupakan bergeraknya partikel koloid dalam medan listrik.
Koloid bermuatan positif akan bergerak ke elektroda negative (katoda)
Contoh :
-          Pengendap Cottrel
-          Pemisahan potongan-potongan gen pada bioteknologi
5.        Koagulasi
Koagulasi merupakan penggumpalan koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara mekanis dan kimia. Secara mekanis dapat dikarenakan proses pemanasan/pendinginan.
Koagulasi dengan kimia dapat terjadi karena:
-          Campuran koloid beda muatan (positif dan negative) menyebabkan koloid netral dan mengendap
-          Adanya elektrolisis : koloid bermuatan positif yang dicampurkan larutan elektrolit, maka ion negative dari larutan elektrolit akan ditarik oleh partikel koloid positif tersebut
Contoh:
-          Penambahan tawas (Al2(SO4)3) pada penjernihan air. Tawas dalam air akan terionisasi mengahsilkan ion Al3+. Ion ini akan menarik molekul polar termasuk air dan lumpur (kolid) sehingga tekoagulasi.
-          Pembentukan delta muara sungai akibat lumpur (koloid) dalam air sungai berinteraksi dengan air laut (yang mengandung ion-ion garam/elektrolit) yang menyebabkan pengendapan.
6.        Kestabilan Koloid
a.      Dialisis
Dialysis merupakan menghilangkan muatan koloid dengan cara memasukkan kolid dalam membrane semipermeable. Contoh: hemodialisis
b.      Emulgator
Emulgator merupakan zat yang ditambahkan dalam emulsi (kolid cair dalam cair atau cair dalam padat) agar kolid tidak mudah terpisah. Contoh : penambahan kasein dalam susu
c.       Koloid Pelindung
Penambahan koloid pelindung bertujuan agar koloid stabil. Contoh: penambahan gelatin dalam es krim, penambahan gum arab dalam pembuatan semir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Best Practice

Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)  Sebelum membaca best pra...