Mengapa
langit sore hari berwarna jingga?
Udara
(debu) di angkasa adalah suatu sitem koloid yang akan terkena efek tyndall
ketika terkena cahaya matahari. Cahaya matahari yang mengenai koloid akan
dihamburkan. Dan seperti cahaya putih yang mengenai prisma, maka akan
terpecah/terdispersi menjadi beberapa warna tergantung panjang gelombang
penyusun sinar putih tersebut atau berdasarkan besar pembelokan tersebut. Sudut
pembelokan terbesar akan menghasilkan warna merah, sedangkan pembelokan
terkecil akan menghasilkan warna ungu, sesuai urutan warna pelangi,
me-ji-ku-hi-bi-ni-u.
Partikel debu di angkasa cenderung lebih terkonsentrasi di bagian bawah karena pengaruh gravitasi. Pada saat pagi dan sore hari, matahari berada di "bawah" sehingga sinarnya "terhambat" oleh konsentrasi partikel debu di angkasa. Hambatan ini menyebabkan adanya efek tyndal yang mengakibatkan cahaya matahari membelok dan terdispersi dengan sudut yang relatif besar yang menghasilkan warna merah-jingga. Oleh karena itu, langit terlihat merah-jingga oleh kita.
Ketika siang hari, matahari cenderung tegak lurus dengan permukaan bumi. Sehingga sinar matahari dapat langsung mencapai permukaan bumi tanpa ada hambatan yang berarti (karena jarak tempuh lebih "pendek"). Hambatan yang sedikit ini, menyebabkan sinar matahari sedikit terdispersi/terbelok dengan sudut yang kecil, dan menghasilkan warna biru.
Sudarma, Unggul.2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Salirawati, Das, Fitria Meilina, dan Jamil Suprihatiningrum. 2007. Belajar Kimia Secara Menarik untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Grasindo
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang
jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba
keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^